Senin, 14 Januari 2019

TUGAS 3 : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN DILUAR BAURAN PEMASARAN

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan Diluar Bauran Pemasaran

 Menurut Swasta (1999:121) faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya omzet penjualan, dibagi menjadi dua faktor yaitu :
a. Faktor internal : faktor yang dikendalikan oleh pihak-pihak perusahaan, pada umumnya faktor internal adalah :
1. Kemampuan perusahaan untuk mengelola produk yang, akan dipasarkan
2. Kebijaksanaan harga dan promosi yang digariskan perusahaan.
3. Kebijaksanaan untuk memilih perantara vang digunakan.

b. Faktor eksternal : faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, pada umumnya adalah :
1. Perkembangan ekonomi dan perdagangan baik nasional maupun internasional, perdagangan dan moneter.
2. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan dan moneter.
3. Suasana persaingan pasar.

Menurut Nitisemito (1994:196) faktor penyebab turunnya omzet penjualan meliputi tiga faktor, yaitu :
a.        Faktor intern, yaitu turunnya omzet penjualan dapat terjadi karena kesalahan perusahaan itu sendiri yang dibagi kedalam beberapa bagian, antara lain :
Ø Kualitas produk turun
Turunnya kualitas produksi akan mengakibatkan kekewaan Ini akan diceritakan pada teman-temannya. Hal ini merupakan kepercayaan konsumen terhadap barang produksinya, sehingga hal ini dapat menyebabkan turunnya omzet penjualan.
Ø  Service yang dlberikan bertambah jelek
Kelancaran suatu perusahaan dalam bidang jasa dan perdagangan, dengan kata lain suatu perusahaan bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan pada umumnya akan segera kesulitan serta mengalami kesulitan bilamana service yang diberikan kurang, baik.
Ø  Sering kosongnya persediaan barang
Suatu perusahaan yang sering terjadi keterlambatan dalam pengirimannya, maka akan menyebabkan banyak langganannya yang berpindah ke toko dengan merek lain, sehingga berakibat omzet penjualan menjadi turun.
Ø  Penurunan komisi penjualan yang diberikan
Sebelurn turunnya omzet penjualan, telah melakukan kebijaksanaan untuk menurunkan komisi penjualan yang diberikan kepada penyalur sehingga omzet penjualan turun.
Ø  Pengetatan terhadap piutang yang diberikan
Pengetatan dalam pemberian piutang akan menimbulkan efek dan' sebelumnya, efek negatif yang timbul, turunnya omzet penjualan. Untuk itu bila perusahaan akan melakukan tindakan pengetatan terhadap piutang yang akan diberikan, hendaknya dilakukan dengan cara hati-hati.
Ø  Turunnya kegiatan salesmen
Bagi suatu perusahaan yang didalam memasarkan barang-baiangriya banyak memakai tenaga salesmen, maka pada umumnya turunnya kegiatan dan salesmen dapat menyebabkan turunnya omzet penjualan.
Ø  Penurunan kegiatan sales promotion
Perusahaan yang ingin mempercepat proses peningkatan omzet penjualan, dapat melaksanakan kegiatan sales promotion, bilamana dirasakan omzet penjualan sudah benar sesuai dengan yang diinginkan dan mantap, maka pada umumnya perusahaan akan menurunkan kegiatan sales promotionnya sekedar untuk dapat mempertahankan Penurunan kegiatan seperti tersebut diikuti oleh Penurunan omzet penjualan.
Ø  Penetapan harga jual yang tinggi
Apabila Penetapan harga jual ini tidak diikuti oleh perubahan­perubahan yang lain, pada saat kestabilan pemasaran belum mantap sekali, maka hal ini menyebabkan omzet penjualan menurun.
b.      Faktor ekstern, yaitu turunnya omzet penjualan dapat terjadi diluar kekuasaan perusahaan itu sendiri, yang di bagi kedalam beberapa bagian :
Ø  Perubahan selera konsumen
Selera konsumen sewaktu-waktu dapat berubah dan ini tidak hanya tcrbaras pada barang-barang mode. Untuk barang-barang yang bukan mode seringkali terjadi Pula perubahan selera konsumen.
Ø  Munculnya saingan baru
Dengan munculnya saingan baru maka berarti konsumen mempunyai pilihan yang, lebih banyak baik dalam kualitas, service, harga dan sebagainya.


Ø  Munculnya barang pengganti
Dengan kemajuan teknogi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, sering kali muncul produk baru yang merupakan barang pengganti produk lama.
Ø  Pengaruh faktor psycologis
Apabila suatu produk dikatakan bahwa didalam produk mengandung racun yang dapat mempengaruhi faktor psycologis, walaupun kualitas produk tidak berubah, service terhadap langganan tidak turun, harga tidak dinaikkan terhadap langganan dan sebagainya, ini juga dapat mengakibatkan omzet penjualan turun walaupun tidak benar pemvataan tersebut.
Ø  Perubahan/tindakan baru dalam kebijaksanaan pemerintah
Pada umumnya perubahan/tindakan baru dalam kebijakan pemerintah bertujuan untuk memperbaiki perekonomian rakyat pada umumnya. Meskipun demikian kebijakan/tindakan baru tersebut ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan

Ø  Adanya tindakan dari pesaing
Kualitas produksi tidak berubah, service pada langganan tidak berubah, harga jual tetap dan sebagainya, ternyata omzet penjualan dapat turun. Hal ini dapat terjadi karena adanya tindakan dari pesaing, misalnya memberikan service yang lebih baik, menurunkan produksinva, dan lain-lain.

Faktor lain seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.


http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2009/10/abstrak_15.html

Senin, 26 November 2018

Strategi Danone

1.      1. Berikan Pendapat anda mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan Danone untuk produk AQUA ?

Menurut saya strategi perusahaan Danone untuk produk aqua sudah sangat baik. Karena aqua secara langsung mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan dan mengajak masyarakat peduli terhadap tubuh dengan minum 8 gelas aqua setiap hari, sehingga di mata masyarakat aqua merupakan minuman yang benar-benar baik untuk di konsumsi dan higienis. Bukan hanya itu produk aqua juga memasang iklan billboard, print Ad, TV Commercial sehingga masyarakat semakin mengetahui aqua sehingga tertarik untuk membeli produk ini. Serta aqua juga membuka transparansi kunjungan kepada masyarakat agar masyarakat secara langsung dapat melihat proses produksi produk aqua ini ,sehingga masyarakat semakin percaya bahwa di dalam produk aqua tidak terdapat bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Aqua juga mengadakan program 1untuk 10 dimana, program 1 untuk 10 memerlukan media untuk menjadikan program ini booming di masyarakat. Oleh karena itu, Aqua mencoba menggunakan beberapa media untuk mempublikasikan kampanye ini. Publikasi yang dilakukan dapat berbentuk iklan, foto, dan video.
Pertama Aqua melakukan iklan di TVC dengan video mengenalkan gerakan 1 untuk 10. Menurut sumber dari youtube yang diakses tanggal 29 September 2017, iklan TVC sudah ditonton sebanyak 2,7 rb kali.
 Kedua, Aqua juga melakukan kampanye di Instagram dalam bentuk video dan foto. Aqua juga memanfaatkan endorse untuk ditampilkan di video pada instagram. Aqua menggandeng beberapa artis seperti Dian Sastro, Bambang Pamungkas, sonia eryka, Sarah Sechan, dan lain sebagainya. Dari foto kampanye 1 untuk 10 mampu mendapatkan perhatian publik dengan likes sebanyak 1198.
Dari beberapa video artis yang di-posting mendapatkan perhatian publik. Video Sonia Eryka dengan viewers sebanyak 4837, video Sarah Sechan dengan 7872 viewers, video Bambang pamungkas mendapat 5.298 viewers, video Bayu Ario dengan viewers sebanyak 3.000, Video TaraBasro dengan 6.098 viewers, Yura Yunita mendapatkan viewers sebanyak 4.435, dan Bara suara dengan 3.598 viewers. Dengan menggaet kerjasama dengan artis dalam bentuk kampanye video dan foto mampu menarik perhatian publik. Mayarakat mulai mem-posting foto di akun media sosial pribadi dengan menempelkan tulisan Aqua 1 untuk 10 dari botol di pergelangan tangan disertai mengacungkan jari telunjuk ke udara.  Ada beberapa foto yang berhail di-captured oleh akun Aquasehat di instagramyang mampu meraih likes sebanyak 2991. Tidak hanya itu, setelah di lakukan survei deskop ternyata ditemukannya #1untuk10 di instagram mencapai 10.647 post.
Dari pemaparan di atas dapat dianalisis keefektifan strategi komunikasi CSR Aqua dengan program 1 untuk 10. Dapat dilihat bahwa strategi komunikasi CSR cukup efektif Karena pertama, kampanye tersebut mampu meningkatkan awareness dari masyarakat dilihat dari posting-an, likes, dan viewers di media contohnya yaitu instagram dan portal online. Kedua, Aqua mendapatkan keuntungan dengan adanya peningkatan penjualan produk karena konsumen membeli 1 liter Aqua supaya Aqua dapat melakukan program 1 untuk 10.
 Adanya pula peningkatan citra pada perusahaan Aqua ini sendiri.  Peningkatan citra perusahaan tersebut merupakan manfaat yang diperoleh dari adanya publikasi dan iklan-iklan yang menayangkan program Danone Aqua : 1 liter Aqua = 10 liter Air Bersih ini. Dengan demikian, masyarakat akan menilai bahwa Aqua telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat terutama masyarakat NTT. Adanya peningkatan citra perusahaan Aqua ini sendiri, secara tidak langsung akan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan yang diraih oleh Aqua dengan pertumbuhan mencapai 19,5% (Fitria, 2011, Para. 2).
Program Aqua ini cukup menfasilitasi untuk kemajuan masyarakat NTT mengenai akses air bersih sehingga mampu meningkatkan kebersihan dan kesehatan dari masyarakat setempat. Akan tetapi ada beberapa kritik dan saran yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
·         Program ini terlaksana karena adanya donasi dari konsumen oleh karena itu seharusnya Aqua bertanggung jawab kepada konsumen akan penggunaan dana dengan menyertakan atas nama konsumen pada program 1 untuk 10.
·         Dengan program ini adanya pemacu untuk meningkatkan penjualan dengan membeli botol Aqua bearti Aqua semakin melakukan ekploitas air di Daerah Klaten seharusnya Aqua juga bertanggung jawab akan kegiatan ekploitasi ini.
·         Daerah ekploitasi air dilakukan di Daerah Klaten namun yang diberikan CSR di daerah NTT padahal masih banyak masalah sosial di Klaten seperti akses air bersih masih kurang, akses penerangan, akses jalan, dan lain sebagainya.
·         Program membeli 1 berarti memberikan bantuan 10 liter air bersih memicu penjualan  naik 19,5%, berarti Aqua perlu memikirkan tindaklanjut akan penambahan limbah plastik dan ekploitasi air karena program ini.
·         Perlu dibuat strategi manajemen air di Daerah Nusa Tenggara Timur sehingga tidak menyebabkan ekploitasi air


2.      2. Apakah promosi ini dapat dilakukan di negara lain selain Indonesia ?
Menurut saya sistem promosi mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan, meminum 8 gelas aqua setiap hari dan sistem promosi melalui Iklan billboard, Print Ad, dan TV Commercial dapat saja di lakukan di luar negri. Tetapi di luar negri berbeda dengan indonesia, karena di luar negri terdapat air minum gratis di pinggir jalan dan air yang mengalir di kran rumah sudah langsung dapat diminum karena sudah di filter langsung.
Karena disana air merupakan barang mahal contohnya di Australia air 2L seharga Rp 20.000 sedangkan susu 2L seharga Rp. 10.000 berbeda dengan indonesia air 2L seharga 5.000 sedangkan susu 2L seharga Rp. 15.000. Di Australia air merupakan barang mahal karena disana susah untuk mendapatkan air bersih sehingga menurut saya jika aqua ingin mengembangkan produk ke luar negri, produk aqua harus berani membanting harga di pasaran luar negri sehingga dengan harga yang tidak terlalu mahal konsumen luar negri tertarik untuk menikmati produk aqua.


3.       3. Cobalah untuk merancang strategi promosi global untuk produk Aqua Danone
Menurut saya untuk merancang strategi promosi global adalah dengan cara produk aqua mensponsori salah satu klub sepak bola di Eropa yang memiliki jumlah Fans yang banyak di dunia ,dengan membeli beberapa saham dari klub sepak bola itu maka nama AQUA akan ada di baju yang digunakan oleh klub itu bertanding sehingga nama aqua semakin terkenal di Dunia.
Contohnya, Manchester United merupakan klub sepak bola dengan pendukung terbanyak di dunia dengan 856 juta penggemar yang tersebar di seluruh dunia. Jika aqua berani membeli saham Manchester united maka merk aqua akan terpampang di baju Manchester United tersebut. Sehingga masyarakat yang menonton manchester united bertanding akan melihat nama aqua terdapat di bajunya sehingga secara langsung nama aqua akan terkenal di dunia dan kemungkinan besar orang-orang akan penasaran membeli produk tersebut sehingga penjualan aqua akan meningkat setiap harinya. 

Kelompok 6 :
Achmad Rafly (10215066)
Desi Atika Sari (11215714)
Devy Adellah (11215771)
Sharadea K. (16215520)

Minggu, 28 Oktober 2018

ANALISIS 7P DONUT SUSHI


Kelompok 6 :
Achmad Rafly (10215066)
Desi Atika Sari (11215714)
Devy Adellah (11215771)
Sharadea K. (16215520)

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan khusunya di Indonesia, sudah banyak jenis-jenis makanan dari luar negeri yang masuk di Indonesia. Contohnya seperti Sushi, makan khas jepang. Sushi adalah makanan jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging dan sayuran mentah atau sudah dimasak.

Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi pesan-antar. Sushi merupakan makanan dari nasi dan makanan laut mentah yang mudah busuk. Makanan ini dibentuk dengan tangan yang tidak mengenakan sarung tangan. Menempelnya berbagai macam mikroba pada sushi adalah sulit untuk dihindari. Sushi yang dibeli untuk dibawa pulang di musim panas atau di negara beriklim tropis harus segera dimakan agar tidak menyebabkan sakit perut.
Akan tetapi keunikan sushi itu sendiri berhasil membuat sebagian atau beberapa penduduk Indonesia menyukai makanan tersebut. Karena lidah orang jepang dan Indonesia kemungkinan berbeda, kami akan membuka usaha sushi ini dengan topping yang berbeda dari sushi pada umumnya, yang menjadikan sushi kami lebih unik dan mampu berinovasi.


Visi
Ø  Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Ø  Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Depok, bahkan Indonesia.
Ø  Menjadi produsen sushi halal nomor 1 di Indonesia.


Misi
Ø  Berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.

Ø  Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.
Ø  Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
Ø  Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang memukau.


Tujuan Usaha

Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses dengan omset yang tinggi walaupun makanan ini sudah ada di Indonesia tetapi kami memberikan ciri khas sushi ini sendiri yang berbeda dengan  sushi yang lain sehingga banyak peminat dan bisa membuka cabang di berbagai kota atau daerah lainnya.

Gambaran Persaingan
Untuk saat ini saya mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaing terhadap
penjualan Sushi kami agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu berjualan Sushi dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis dan berada di mall-mall besar sehingga banyak orang yang mengunjungi tempat tersebut dan membeli Sushi mereka. Sedangkan kami hanya membuka stand dan kami menggunakan pelayanan delivery




ANALISIS 7P DONUT SUSHI

a. Product (The Services) / Produk atau Jasa
Produk atau jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Produk yang kami tawarkan adalah sebuah makanan yaitu sushi, sushi yang kami tawarkann berbeda dengan sushi lainnya karena kami membuat sushi tersebut dengan bentuk yang menyerupai donat. Tidak hanya itu, sushi kami juga  menggunakan topping yang semuanya diolah secara matang dan lebih bervariasi dari pada sushi pada umumnya.

 

b. Price / Harga

Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan. Pada penetapan harga kami sesuai dengan kantong masyarakat menengah kebawah, karena kami ingin semua bisa merasakan dan dapat membeli sushi kami. Dan kami ingin sushi kami dengan rasa yang bintang lima tapi harga tetap kaki lima.

 

c. Place / Lokasi Usaha

Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang, tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik. Kami membuka stand dengan jalan yang memudahkan konsumen untuk mencapai lokasi kami, dan stand kami pun dapat dengan mudah di liha atau di cari konsumen.

 d. Promotion / Strategi Promosi

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Pada strategi promosi yang kita gunakan agar menarik pelanggan adalah adanya free the ocha dengaan setiap pembelian sushi kami dan kami menawarkan toppng yang lebih bervariasi sesuai keinginan.

e. People / Sumber Daya Manusia (SDM)

People orang yang memliki andil dalam memberikan atau menunjukan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan pemberian barang. Faktor people ini berperan aktif dan bisa berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pelayanan yang kami berikan haruslah sebaik mungkin demi kenyamanan konsumen agar konsumen dapat merasa puas dan loyal.

f. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis

Yang dimaksud proses dalam pemasaran yaitu keseluruhan sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada penggunanya. Proses disini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Proses ini dapat ditunjukan dengan cara kita memberikan pelayanan terhadap pelanggan.

g. Physical Evidence / Bukti Fisik

Building merupakan bagian dari bukti fisik, yang merupakan bagian dari pemasaran ang memiliki peranan yang cukup penting. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan. Walaupun kami hanya bermdalkan stand, kami tetap menyediakan fasilitas kursi dan meja untuk konsumen yang ingin mengonsumsi sushi kami langsug di tempat.


Rincian bahan yang diperlukan :
125 gr beras putih
125 gr beras ketan
6 lembar Nori
1 butir telur ayam
Mayonnaise original dan spicy
Garam
cuka

Topping sushi :
Cheddar
Wortel
Crab stick
Chikuwa
Bakso Udang
Fish roll
Salmon ball

Perlengkapan :
Cetakan Sushi ( dari cetakan donat)
Streples dan isi streples
Sumpit
Mika
Plastik

Kamis, 26 April 2018

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Pada PT.PLN (Persero)

PENDAHULUAN

      Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Di dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat.
     Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun mikro. Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang berperan lebih efektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang dan jasa. Perspektif mikro adalah dalam Iingkup ini perilaku etik identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam menciptakan etika bisnis


TEORI


Etika Bisnis dan Pelanggarannya

     Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR  "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik". Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
     Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
     Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

     Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny Keraf (1998), terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu (Agoes & Ardana, 2009:127-128):

a. Prinsip Otonomi


Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.

b. Prinsip Kejujuran 


Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.

c. Prinsip Keadilan


Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.

d. Prinsip saling Menguntungkan


Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.

e. Prinsip Integritas Moral


Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.



Manfaat Etika Bisnis 


     Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis berdasarkan nilai dimana pilihan tersebut didasarkan atas keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61):

  1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas. 
  2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.


KASUS


     PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT. PLN sudah seharusnya dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata.

     Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkan karena PT. PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki.

     Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga. Dapat disimpulkan bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara. Pasal 33 mengamanatkan bahwa perekonomian Indonesia akan ditopang oleh 3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan Usaha Milik Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik perseorangan. Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Contoh kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN adalah:
1   Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi, Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
2   Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode 11-25 Juli 2008. Hal ini diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari Sabtu dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan terjadi juga permasalahan serupa untuk pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU Muara Karang.
Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.


ANALISIS 



1. Jika dilihat dari teori etika deontologi : Dalam kasus ini, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) sesungguhnya mempunyai tujuan yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Akan tetapi tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik, karena PT. PLN belum mampu memenuhi kebutuhan listrik secara adil dan merata. Jadi menurut teori etika deontologi tidak etis dalam kegiatan usahanya. 

2. Jika dilihat dari teori etika teleologi : Dalam kasus ini, monopoli di PT. PLN terbentuk secara tidak langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD 1945, dimana pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka PT. PLN dinilai etis bila ditinjau dari teori etika teleologi.

3. Jika ditinjau dari teori utilitarianisme : Tindakan PT. PLN bila ditinjau dari teori etika utilitarianisme dinilai tidak etis, karena mereka melakukan monopoli. Sehingga kebutuhan masyarakat akan listrik sangat bergantung pada PT. PLN.


KESIMPULAN

     Dari wacana diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah melakukan tindakan monopoli, yang menyebabkan kerugian pada masyarakat. Tindakan PT. PLN ini telah melanggar Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.




       NAMA : Achmad Rafly Hafidz (10215066)   
Aldy Bagus Ginanjar  (10215481)   
KELAS : 3ea09                                             
DOSEN : DR. IR. Sri Wulan W. Ratih, MMSI

         



ref:
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html
http://triyasapritantina.blogspot.co.id/2011/09/tugas-etika-bisnis.html
https://vtastubblefield.wordpress.com/2013/01/30/pentingnya-etika-dalam-berbisnis/
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html

Senin, 22 Januari 2018

Bentuk Organisasi, Hirarki Tanggung Jawab, Pola Manajemen

A. BENTUK ORGANISASI
  • Menurut Hanel
Hanel mengemukakan bahwa organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosio – ekonomi. Menurut pengertian nominalis yang sesuai dengan pendekatan ilmiah modern dalam ilmyu ekonomi koperasi, koperasi adalah lembaga – lembaga atau organisasi – organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum atau wujudnya memenuhi kriteria atau ciri – ciri seperti dibawah ini:
  1. Kelompok Koperasi
Sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok atas dasar sekurang – kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama.
2. Swadaya dari Kelompok Koperasi
Anggota – anggota kelompok koperasi secara individu bertekad mewujudkan tujuannya, yaitu memperbaiki situasi ekonomi dan sosial mereka, melalui usaha – usaha bersama dan saling membantu.
3. Perusahaan Koperasi
Sebagai instrumen atau wahana untuk mewujudkannya adalah suatu perusahaan yang dimiliki dan dibina secara bersama.
  • Menurut Ropke
Ropke mengidentifikasikan ciri-ciri organisasi koperasi sebagai berikut:
  1. Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok , atas dasar sekurang-kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama, yang disebut sebagai kelompok koperasi.
  2. Terdapat anggota-anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri, yang disebut sebagai swadaya dari kelompok koperasi.3Anggota yang bergabung dalam koperasi memanfaatkan koperasi secara bersama, yang disebut sebagai perusahaan koperasi.
  3. Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatan ekonominya.
Anggota koperasi terdiri dari beberapa pihak sebagai berikut:
  1. Anggota koperasi, baik sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang memanfaatkan koperasi dalam kegiatan sosial ekonominya.
  2. Badan usaha koperasi, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola, dan pengawas koperasi yang berusaha meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui perusahaan koperasi.
  3. Organisasi koperasi, sebagai badan usaha yang bertindak sebagai perusahaan yang melayani anggota maupun non anggota.
B. Hirarki Tanggung Jawab
Pengurus koperasi adalah suatu perangkat organisasi koperasi yang merupakan suatu lembaga/badan struktural organisasi koperasi.kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian,anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh rapat anggota.dalam pasal 29 ayat 2 undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota,sedang dalam pasal 30 di antaranya juga disebutkan bahwa 
1) pengurus bertugas mengelola koperasi dan usahanya;
2) pengurus berwenang mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
Dalam rapat anggota tugasnya memilih dan memberhentikan pengawas dan pengurus
1. Pengurus
Pengurus memberi kuasa kepada pengelola untuk mengatur dan mengembangkan usaha dengan efisien dan profesional, hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, Diangkat dan diberhentikan oleh pengurus.

Tugas :
1. Mengelola koperasi dan usahanya
2. Mengajukan rancangan Rencana kerja, Budget dan belanja koperasi
3. Menyelenggarakan rapat anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban
5. Maintenance daftar anggota dan pengurus
Wewenang :
1. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
2. Meningkatkan peran koperasi

2. Pengawas

Pengawas  atau badan  pemeriksa  adalah  orang-orang   yang diangkat oleh forum rapat anggota untuk mengerjakan tugas pengawasan kepada pengurus.

Tiga hal penting yang diawasi dari pengurus oleh pengawas, yakni:
(a) keorganisasian;
(b) keusahaan;
(c) keuangan.

Tugas  pengawas  dalam  manajemen  koperasi  memiliki posisi strategis, mengingat secara tidak langsung, posisi-nya dapat menjadi pengaman dari ketidakjujuran, ketidaktepatan pengelolaan atau ketidakprofesionalan pengurus. Oleh sebab itu menjadi pengawas harus memiliki  per-syaratan kemampuan (kompentensi), yaitu:

a) kompentensi pribadi;
b) kompentensi profesional.

C. Pola Manajemen
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efektif dan efisien.
Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannya lebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus.  Di bawah ini akan dibahas mengenai beberapa pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu koperasi tersebut dalam mencapai tujuannya :
  1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan. setiap organisasi memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama saja membutuhkan perencanaan. Hanya dalam pelaksanaannya diperlukan penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di waktu yang akan datang. Apabila perlu dalam pelaksanaannya diadakan perencanaan kembali sehingga semakin cepat cita-cita/tujuan organisasi untuk dicapai.
Perencanaan dalam Koperasi :
Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi, mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.
b. Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang mencakup beberapa aspek penting seperti:
  1. Pembagian kerja,
  2. Departementasi
  3. Bagan organisasi,
  4. Rantai perintah dan kesatuan perintah,
  5. Tingkat hierarki manajemen
Struktur Organisasi dalam Koperasi :
Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan. Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan yang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.
  1. Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila mempunyai motivasi. Maka dari itu, tugas pimpinan perusahaan adalah memotivasi karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan perusahan dapat memberikan pengarahan yang baik, pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertikal.

Manajemen Kepegawaian :

Seorang manajer kepegawaian adalah pembantu pengurus yang diserahi tugas mengurus administrasi kepegawaian, yang mencakup:
  • Mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi,
  • Meningkatkan kemampuan kerja pegawai,
  • Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan prestasinya,
  • Melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat pengurus, mengawasi pelaksanaannya dan menyampaikan informasi maupun laporan kepada pengurus secara teratur,
  • Memberikan saran-saran/usul-usul perbaikan.
2. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiap perusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:
  • Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan,
  • Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,
  • Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi. 
Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu, feedforward controll, concurrent controll, dan feedback control.

Teknik dan Metode Pengawasan :


Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif dilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya.
Kita dapat melihatnya dalam program keterkaitan yang dicanangkan sebagai Gerakan Nasional muncul  4 (empat) macam pola hubungan kemitraan, yaitu:
  1. Pola Dagang
Keterkaitan merupakan hubungan dagang biasa antara produsen/koperasi dan pemasar/pengusaha.
2. Pola Vendor
Kerjasama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahan yang menjadi bapak angkat.
3. Pola Subkontrak
Kerjasama dilakukan dalam hubungan produk yang dihasilkan oleh koperasi menjadi bagian dalam sistem produksi bapak angkat.
4. Pola Pembinaan